Muhammad Munir, Kepala Desa Parung Seah, mengungkapkan bahwa tempat ini memiliki nilai lebih dibandingkan gedung-gedung rapat pada umumnya.
"Terkadang pemerintah desa maupun kecamatan mengadakan musyawarah di tempat ini. Selain menghilangkan rasa bosan karena selalu rapat di dalam gedung, tempat ini juga memberikan inspirasi dan menyegarkan pikiran," ujar Munir kepada banyak berita.com pada Jumat, 22 November 2024.
Menurut Munir, Bale Sawala telah berdiri selama empat tahun sejak masa kepemimpinannya. Ia menyebut perkembangan tempat wisata ini tidak lepas dari dukungan penuh masyarakat dan pemerintah setempat.
"Alhamdulillah, selama empat tahun ini sudah banyak perubahan. Semua ini berkat kerja sama antara masyarakat dan pemerintah," tambahnya.
Bale Sawala dikelola dan dibiayai oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain menjadi lokasi musyawarah, tempat ini juga cocok untuk berbagai kegiatan, seperti camping anak sekolah, acara keluarga, atau sekadar menikmati suasana alam dengan "ngaliwet" bersama.
Lisa, salah satu anggota BUMDes yang bertugas merawat tempat ini, menyambut baik para pengunjung dari dalam maupun luar desa.
"Siapa saja boleh datang ke Bale Sawala, baik untuk acara keluarga maupun kegiatan kantor. Tempat ini sangat cocok untuk masak-masak atau ngaliwet," katanya.
Untuk saat ini, pengelola belum menetapkan tarif resmi. Namun, masyarakat diharapkan memberikan kontribusi sukarela untuk membantu pemeliharaan dan perawatan fasilitas.
Bale Sawala menjadi bukti bahwa inovasi dalam pengelolaan wisata desa dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas sekaligus mendukung kegiatan pemerintah dengan suasana yang segar dan inspiratif.
Indra/bssa
0 Komentar
Berkomentar dengan bijak, demi menghargai pembuat konten diatas!