PROGRAM ABSENSI MAN 2 KAB.SUKABUMI SEMAKIN TIDAK JELAS MENGUNDANG PERHATIAN BERBAGAI PIHAK TENTANG ADANYA DUGAAN PUNGLI



Sukabumi-banyakberita.com- Program absensi digital di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kabupaten Sukabumi dikabarkan mangkrak. Hal ini diduga akibat dana sebesar Rp40 juta yang dihimpun dari orang tua siswa-siswi tidak disalurkan kepada pihak penyedia alat absensi digital.

Dugaan tersebut mencuat setelah pernyataan dari penyedia alat, Keranjang Sari Sains dan Teknologi, yang menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima pembayaran.

"Absensi digital MAN 2 Kabupaten Sukabumi saat ini kami tangguhkan mengingat hingga saat ini kami sama sekali belum menerima pembayaran. Kami menunggu pembayaran dalam waktu 2x24 jam sejak pernyataan ini dibuat sebelum layanan sepenuhnya kami tutup," demikian bunyi pernyataan resmi penyedia jasa, Kamis (16/1/2025).
Pihak penyedia juga mengecam keras segala bentuk tindakan ilegal dan pungutan liar yang mungkin terjadi terkait program ini.

Sebelumnya, LSM Annahl mendatangi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi di Jalan Pelabuhan II KM 06 No. 302, Lembursitu, pada Rabu (15/1/2025). Mereka menyampaikan aspirasi terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan pihak sekolah dengan dalih program absensi digital.

Menurut LSM Annahl, meskipun dana dari orang tua siswa telah dihimpun sejak lama, program absensi digital belum berjalan hingga saat ini.

Sementara itu, Haji Maman Hidayat, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Sukabumi, menyebut program tersebut terhambat karena data yang diberikan pihak sekolah kepada penyedia tidak sinkron.

"Ada data yang tidak sesuai dengan foto maupun email. Ada juga data yang ketika dikonfirmasi ke orang tua ternyata tidak nyambung, karena sistem ini terkoneksi dari server ke kontak maupun email orang tua," ujar Maman kepada wartawan pada Rabu (15/1/2025).

Maman juga mengungkapkan bahwa dana yang terkumpul dari orang tua siswa baru mencapai 50 persen dari total yang direncanakan.

Namun, Wakil Kepala Sekolah MAN 2 Kabupaten Sukabumi memberikan keterangan berbeda. Ia menyebut bahwa semua data telah diserahkan kepada penyedia, dan dana yang terkumpul sebesar Rp40 juta sudah disalurkan.

"Semua data dari kami sudah diserahkan ke penyedia. Adapun uang yang berhasil kami kumpulkan senilai Rp40 juta, dan itu sudah kami berikan," ujar Wakasek.

Kisruh informasi ini semakin menunjukkan adanya manajemen yang tidak terorganisir dengan baik dalam pelaksanaan program absensi digital. Hal ini juga memperkuat kecurigaan publik terkait potensi pelanggaran dalam penghimpunan dana dari orang tua siswa.

Kasus ini kini menjadi sorotan, dan publik menanti tindak lanjut dari pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini secara transparan dan bertanggung jawab.

Indra/dany

Posting Komentar

0 Komentar

Tedbree Logo
BBCdotNews Biasanya membalas dalam 15 Menit
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim