ANNAHL: KAMI LAPORKAN DISDIK KABUPATEN, POPDIKSI DAN PENGUSAHA BUKU KARENA MEREKA MELAPORKAN KAMI DENGAN BERITA MENYESATAKAN




Sukabumi-BanyakBerita.com-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Annahl resmi melaporkan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, yang mengaku pengusaha buku dan ketua Popdiksi serta lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cibadak. Laporan ini terkait dugaan penyalahgunaan program pembukaan rekening tabungan pelajar di tingkat PAUD yang dinilai menyimpang dari ketentuan yang berlaku.senin, 3/2/2025.


Pelaporan ini dilakukan setelah mencuatnya berbagai pemberitaan yang saling bertentangan di media online. Salah satu media, BB.C.News, mengungkap adanya dugaan permufakatan jahat antara pengusaha buku dan lembaga PAUD. Dugaan ini berkaitan dengan aliran dana yang seharusnya masuk ke rekening Bank BJB, tetapi justru ditransfer ke rekening yang mengaku pengusaha buku dan ketua Popdiksi.


Sementara itu, dalam klarifikasi yang dimuat di media TintaMerah.net, pengusaha buku berinisial US dan sekaligus mengaku ketua popdiksi, US mengakui adanya program pembukaan rekening pelajar bekerja sama dengan Bank BJB. US juga membenarkan bahwa dalam program ini, setiap siswa diminta menyetorkan Rp.10.000, tetapi hanya Rp.5.000 yang dicatat dalam rekening, sedangkan Rp.5.000 lainnya digunakan sebagai biaya penyelenggaraan. Dan sampai  saat ini tidak ada satupun buku rekening yang tercetak dikarenakan bank BJB tidak ada kerjasama dengan pihak popdiksi seperti apa yang selama ini  di gadang-gadang kan, Program ini sendiri ditargetkan kurang lebih  50.000 peserta siswa paud di kabupaten Sukabumi.


LSM Annahl menilai program tersebut telah disalahgunakan, sebab merujuk pada Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 8 Tahun 2022, program satu rekening satu pelajar hanya diperuntukkan bagi jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK, bukan untuk PAUD. Dugaan adanya motif keuntungan dengan memungut Rp.5.000 per siswa dari 50.000 peserta semakin menguatkan kecurigaan LSM Annahl akan adanya penyimpangan.


Panglima LSM Annahl menyatakan bahwa laporan ini dibuat guna memastikan kebenaran dan menghindari fitnah di masyarakat. "Kami ingin membuktikan apakah program ini benar-benar memiliki dasar hukum yang jelas atau hanya digunakan untuk mencari keuntungan pribadi," ujar Maulana Saepulloh.


Iya pun menambahkan," kami (annahl -red) yang dilaporkan oleh yang mengaku ketua popdiksi dengen penyebaran berita menyesatkan yang di lakukan oleh kami, maka dari itu kami melaporkan fakta dan data sesungguhnya, dengan adanya pemberitaan yang di muat oleh beberapa media online justru itu menjadi  tambahan alat bukti bagi kami bahwa Disdik kabupaten Sukabumi mengakui benar adanya program tersebut dengan adanya pernyataan dari kadis, Kabid , ketua IPi dan ketua Himpaudi,  karena kami meyakini bahwa itu produk jurnalistik yang tidak akan gegabah dalam memuat berita dan stetment dari pejabat publik," jelasnya.


" Maka dari itu untuk tidak menjadi fitnah maka kami melaporkan beberapa pihak yang diduga terlibat dalam hal tersebut, kami laporkan atas dugaan korupsi dan pungli,  dan sebagai terlapor Kadis, Kabid PNF ketua IPI Disdik, ketua Himpaudi, ketua popdiksi (pengurus box), dan seluruh lembaga yang telah mentransfer ke rekening pribadi yang mengaku sebagai pengusaha buku dan ketua popdiksi," pungkasnya.


Menanggapi laporan tersebut, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Cibadak, Agus Yuliana I.S., S.H., M.H., menyatakan bahwa pihaknya akan mendalami kasus ini. "Kami akan menelusuri apakah pembukaan rekening ini memiliki dasar hukum, petunjuk pelaksanaan (juklak), dan petunjuk teknis (juknis) yang sesuai. Jika ditemukan adanya indikasi penyimpangan untuk kepentingan pribadi, tentu akan kami tindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku," ungkap Agus Yuliana.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan pengusaha buku belum memberikan tanggapan resmi.


Indra/somdani

Posting Komentar

0 Komentar

Tedbree Logo
BBCdotNews Biasanya membalas dalam 15 Menit
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim